Sebelumnya diberitakan, Nursing Development & Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas mengatakan anak JT memang rencananya akan pulang.
Menurutnya, perawat emncabut infus sudah sesuai SOP.
“Jadi kemarin (kamis,red) itu rencana anak pasien mau pulang, pada saat mau melepas infus sekitar jam 10 hampir jam 11 siang. Pada saat perawat kami melepas infus sudah dilakukan sesuai SOP menggunakan kapas alkohol kemudian diplester,”ungkap Tata dikutip dari Sripoku.com.
Hanya saja karena terlalu banyak bergerak, plester di tangan anak itu lepas.
“Tapi karena anak umur dua tahun, sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas,”sambung Tata.
Sementara itu Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Praiwra mengatakan perawat CRS sudah memperingatkan istri JT untuk tidak menggendong anaknya dulu.
"'Jangan digendong bu, nanti berdarah'. Namun setelah infus itu dilepas korban, istri pelaku menggedong anaknya, saat itulah tangan anak pelaku berdarah," kata Irvan di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021) dikutip dari Kompas.com.
Melihat tangan anaknya berdarah, istri pelaku langsung menghubungi JT.
Ketika tiba di ruangan anaknya, pelaku langsung marah-marah dan memukul korban.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar