GridHot.ID - Kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI yang berada di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat beberapa waktu lalu meninggalkan rasa sakit bagi seorang ibu hamil.
Seperti diketahui, melansir Kompas TV, kilang minyak PT Pertamina RU VI yang berada di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin dini hari (29/3/2021), seperti dilansir Antara.
Menurut penuturan seorang warga kepada Antara, api yang membumbung tinggi sampai terlihat hingga jarak lima kilometer. Suara keras yang diduga ledakan dari kilang minyak Pertamina tersebut juga terdengar.
Sementara itu, dilansir dari TribunJabar.id, Mutia (21), ibu hamil di Kabupaten Indramayu ini hanya pasrah merasakan sakit pada rahimnya yang terus mengalami pendarahan.
Pendarahan itu ia dapat pasca-meledaknya Tangki T-301 di areal Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu pada Senin (29/3/2021) dini hari lalu.
Mutia mengatakan, walau sangat khawatir dengan kondisi anak keduanya yang masih berusia 3 bulan kandungan itu, akan tetapi tidak banyak yang bisa ia lakukan karena karena terkendala biaya berobat.
"Sudah habis Rp 500 ribu, itu juga uang dapat minjam dari saudara, sedang tidak punya uang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya di Blok Balongan Dua RT 4 RW 2, Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (22/4/2021).
Mutia menceritakan, saat ini ia masih sangat bergantung pada obat agar rahimnya tidak mengalami pendarahan. Namun, obat itu sudah seminggu ini tidak Mutia minum.
Ia sudah kehabisan stok dan tidak mampu membeli lagi karena harganya mahal. Per satu butir obatnya ia harus membeli seharga Rp 15 ribu, sedangkan dalam satu hari Mutia harus meminum obat tersebut sebanyak 2 kali.
Suaminya, Jaelani (25) yang diketahui bekerja sebagai buruh serabutan tidak memiliki uang, ia sekarang ini tengah menganggur karena belum ada pekerjaan.