Kemudian, Megawati mengingatkan betapa dashyatnya ketika Gunung Krakatau meletus.
Di Lampung, saat itu bahkan kapal yang ada di laut sampai berada di daratan. Saat itu, Jakarta masih tergolong kampung.
Kini Jakarta sudah menjadi kota besar dengan gedung dan penduduk yang padat.
"Jadi kesiapannya bagaimana? Saya pernah bilang ke Pak Jokowi, bagaimana menurunkan orang dari gedung tinggi, kalau Damkar tak siap?" kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.
"Kebayang tidak? Ini otoritas siapa? Geologi dan vulkanologi, tolong dong diomongkan, mana gunung api yang masih hidup? Saya sendiri selalu berdoa supaya jangan sampai terjadi.
Tapi kalau Jakarta ini ada gempa, mau kemana larinya? Aksesnya kemana? Saya binggung ke siapa harus teriak ini. Apakah ke Pak Doni (Monardo, red) kah? apa ke pak gubernur kah?" pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Megawati Soekarnoputri meresmikan Gerakan Budaya Siaga Bencana yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gerakan tersebut demi meningkatkan komitmen seluruh penyelenggara negara serta masyarakat akan sadar bencana.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya mengakhiri sharing saya mengenai bencana, maka Gerakan Budaya Siaga Bencana ini dicanangkan.
Supaya tak sekedar jadi slogan, supaya segera dilaksanakan," kata Megawati.
Source | : | wikipedia,Serambinews.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar