"Mereka ini mengikuti kami," ujarnya.
Saking kondangnya teroris asal Indonesia, tersangka Bom Bali 1 Mukhlas sempat malu saat merancang serangan Bom Bali 1 yang menewaskan 202 orang.
Rasa malu itu timbul karena teroris dari negara lain yang dididik oleh orang Indonesia justru telah lebih dulu melakukan teror.
Menurut Ali Imron yang kini telah sadar terorisme itu salah, rasa malu itu merupakan nafsu dari teroris asal Indonesia yang tak mau kalah.
"Kita di sana (Afghanistan) kondang, semuanya orang Iran kita ajari, orang Iraq kita ajari," ungkapnya.
Bahkan Ali Imron mengibaratkan para teroris asal Indonesia layaknya pasukan khusus di Afghanistan karena menjadi guru bagi negara-negara lain.
"Akademi militer mujahidin Afghanistan itu punya kelebihan dibanding misalkan di sini AKABRI atau disebut AKMIL," kata Ali Imron.
"Kami seperti kalau di Indonesia itu Kopasus."
"Dari senjata paling kecil pistol, bolpen, sampai tank kami kuasai," sambungnya.
"Jadi Anda bisa menggunakan tank?" tanya Faisal Akbar selaku host acara.
"Bisa," jawab Ali Imron.