Meski demikian memang ternyata milisi maritim Vietnam ini telah menjadi bagian dari militer Hanoi sejak disahkan.
Vietnam diketahui mengesahkan undang-undang yang mengatur mengenai wewenang kepada milisi maritimnya untuk melakukan patroli maupun pengawasan wilayah.
Setidaknya tercatat sekitar 8.000 kapal penangkap ikan dan 46.000 nelayan masuk dalam bagian milisi tersebut.
Namun Naval and Merchant Ships menungkapkan setidaknya Vietnam miliki lebih dari angka tersebut atau perkiraannya mencapai 70.000.
"Ketika tidak menangkap ikan, milisi terlatih ini mengambil bagian dalam berbagai misi, terkadang bekerja sama dengan angkatan laut Vietnam," lapor majalah tersebut lagi.
"Misinya termasuk memata-matai fasilitas militer dan kapal China dan terkadang dengan sengaja bentrok dengan kapal penjaga pantai China untuk menarik perhatian media Barat."
Strategi ini seperti yang pernah dilakukan Tiongkok beberapa waktu ini saat dituding mengespansi Whitsun Reef di wilayah sengketa dengan Filipina.
Setidaknya saat itu China mengirim lebih dari 200 kapal nelayan untuk menduduki wilayah tersebut.
Hal itu sejalan dengan niat nelayan Indonesia kala China disebut ingin merebut wilayah Natuna Utara tahun 2019 silam.
Bahkan nelayan asal pulau Jawa mengaku siap bila diminta TNI AL untuk ikut berpartisipasi mengamankan wilayah Indonesia di Natuna Utara.