Gridhot.ID- Hampir 12 tahun menjabat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kini berada di posisi terjepit.
Mengutip Kompas.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gagal membentuk kabinet baru.
Hingga tenggat waktu berakhir pada Selasa (4/5/2021), Netanyahu tidak dapat memperoleh suara mayoritas di parlemen dengan 120 kursi.
Dilansir dari Intisari Online, Yair Lapid, politisi yang partainya menempati posisi kedua dalam pemilihan Israel, telah berjanji untuk membatalkan jabatan perdana menteri.
Hal itu akan dilakoninya jika memang perlu membentuk koalisi guna menggulingkan Netanyahu dari kekuasaan.
Sekarang, setelah Netanyahu gagal membentuk koalisi, keterampilan politik dan ketulusan Lapid akan diuji.
Presiden, Reuven Rivlin, telah memberinya kesempatan untuk menyusun pemerintahan yang mungkin mengirim akan membuat Netanyahu menjadi pihak oposisi dan mengakhiri kemacetan politik Israel.
Partai Lapid, Yesh Atid (Ada Masa Depan), memenangkan 17 kursi dalam pemilihan, yang keempat di Israel dalam dua tahun.
Tetapi jalannya menuju kekuasaan terhambat oleh blok anti-Netanyahu, yang terdiri dari banyak partai kecil dengan agenda yang saling bentrok.