Lukanya belum sembuh total
Meskipun ekonomi Wuhan kembali menguat, proses pemulihan baru setengah jalan.
Menurut Nikkei Asian Review, penjualan ritel dan pariwisata Wuhan berada di bawah rata-rata nasional.
Toko kecil dan menengah sangat terpengaruh.
Ini dianggap sebagai "efek samping" dari kebijakan anti-epidemi yang kuat yang diterapkan Pemerintah China lebih dari setahun yang lalu.
Nikkei mencatat bahwa pada akhir pekan, di pusat perbelanjaan Guanggu International Plaza yang terletak di pusat kota, hanya ada beberapa orang yang lewat.
"Toko demi toko tutup sejak Juli tahun lalu karena COVID-19."
"Sekarang, hanya ada sekitar 10 toko di sini," kata seorang karyawan pusat tersebut.
Pusat perbelanjaan lain, Luxiang Plaza Shopping Center, bahkan harus menutup gedung secara permanen pada 1 April 2021.
Juli lalu, Wang, 40, harus menutup toko rotinya dan menderita kerugian 500.000 yuan atau sekitar Rp 1,1 miliar karena perlambatan bisnis akibat COVID-19.
Begitulah kota Wuhan yang mulai berbenah, pemerintah di negara itu memang disiplin menerapkan protokol kesehatan.(*)
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar