Disebut "Utusan dari Istana Dewa Laut," oarfish yang kurus dikatakan terdampar di pantai sebelum peristiwa seismik besar seolah-olah untuk memperingatkan orang-orang di daratan tentang bahaya yang akan datang.
Laporan seperti penemuan 20 oarfish yang ditemukan terdampar di pantai Tohoku tepat sebelum gempa bumi dan tsunami melanda tahun 2011, dan para nelayan yang menemukan lusinan oarfish sebelum gempa bumi Chile tahun 2010 tentunya menambah kepercayaan terhadap cerita dari cerita rakyat.
Sepanjang sejarah, terdapat bukti penting namun anekdotal bahwa hewan dapat mendeteksi pergeseran seismik sebelum getaran dirasakan oleh manusia.
Banyak cerita tentang makhluk besar dan kecil yang memberikan panggilan darurat atau meninggalkan tempat persembunyian mereka pada hari-hari menjelang suatu peristiwa.
Alasan mengapa hewan tampaknya dapat memprediksi gerakan seismik masih diperdebatkan dan umumnya tidak dianggap sebagai prediktor gempa bumi yang andal.
Legenda oarfish tidak bertahan lama jika dilihat sebagai bagian dari gambar yang lebih megah.
Pertama, tidak semua gempa bumi memiliki hidangan pembuka oarfish dan tidak semua oarfish mendahului kejadian seismik.
Kedua, dunia adalah tempat yang aktif dengan gempa bumi yang terjadi sepanjang waktu; jika oarfish meramalkan kejadian ini, tidak akan banyak dari mereka yang tertinggal dalam keadaan biru tua.
Source | : | TribunJabar.id,Nova.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar