GridHot.ID - Konflik Israel serang Palestina masih menjadi sorotan dunia.
Diketahui dari Kompas.com, rentetan serangan udara yang intens dilancarkan Israel di Gaza sejak matahari terbit pada Rabu (12/5/2021).
Penyerbuan itu menyasar lusinan target dalam beberapa menit, yang memicu ledakan yang menggetarkan seluruh Gaza.
Serangan udara berlanjut sepanjang hari, memenuhi langit dengan pilar asap.
Malam hari, jelang Idul Fitri, berubah malam itu. Jalanan Kota Gaza menyerupai kota hantu, orang-orang berkerumun di dalam ruangan.
Tidak ada malam yang semarak, belanja dan restoran yang ramai pada malam terakhir Ramadhan umumnya.
Sementara itu, dikutip GridHot dari TribunJatim.com, terekam detik-detik reporter lakukan siaran langsung saat suasana mencekam karena serangan Israel di Gaza.
Aksi keberanian reporter wanita di Gaza itu pun banjir pujian warganet.
Reporter yang siaran langsung di Gaza saat serangan Israel itu berasal dari kantor berita Al Jazeera .
Dikutip TribunJatim.com via TribunWow, rekaman itu diunggah lewat akun YouTube Guardian News, Kamis (13/5/2021).
Pada video itu nampak jurnalis wanita dari Al Jazeera, bernama Youmna Al Sayed melakukan siaran langsung di tengah-tengah Kota Gaza.
Dalam siaran langsung itu terdengar jelas suara ledakan roket yang ditembakkan oleh Israel ke Gaza.
"As you can hear now, the raids are directly targetting the tower, just a while ago as well (seperti yang baru saja Anda dengar, serangan menargetkan langsung bangunan, seperti yang barusan saja terjadi)," ujar Youmna Al Sayed.
Hanya dalam selang waktu beberapa detik, terdengar suara ledakan yang lebih keras dari sebelumnya.
Ledakan tersebut ternyata berasal dari roket yang menghantam gedung tepat di depan tempat Youmna Al Sayed melakukan siaran.
"Oh my god, yes i need to go down (Ya Tuhan, saya perlu segera berlindung)," kata dia.
Kemudian terdengar suara panik dan takut dari Youmna Al Sayed.
Pada saat Youmna Al Sayed berlindung, terdengar kembali suara dua ledakan besar.
Kendati demikian, Youmna Al Sayed dan timnya masih terus melakukan siaran lalu mengarahkan kamera ke arah berlawanan untuk merekam situasi gedung di Gaza setelah dihantam roket Israel.
"We going to direct the camera now towards the explosions (kami akan mengarahkan kamera ke arah ledakan)," kata dia.
Kemudian tampak jelas sebuah gedung yang jadi sasaran roket Israel tampak hancur.
Masih terlihat asap bekas ledakan berwarna hitam pekat membumbung tinggi ke atas.
"As you can see, i was standing right opposite to it, where i was talking to you (seperti yang dapat Anda lihat, saya berdiri tepat di seberang bangunan itu ketika saya menyiarkan kepada Anda)," jelas Youmna Al Sayed.
Berdasarkan laporan dari Youmna Al Sayed, gedung itu masih belum hancur total sehingga diperkirakan akan ada serangan susulan dari Israel.
Pada saat siaran langsung itu total terjadi empat serangan, yang mana tiga di antaranya terjadi sangat dekat dengan tempat Youmna Al Sayed melakukan siaran.
Keberanian Youmna Al Sayed dan timnya yang terus melakukan siaran menuai pujian dari banyak warganet yang membanjiri kolom komentar kanal YouTube Guardian News.
Berikut terjemahan dari sejumlah komentar warganet yang ditulis dalam bahasa Inggris:
"Anda jurnalis sangat berani, doa dari saya untuk keselamatan Anda," ujar akun @Daniel_rdm.
"Dia melakukan tugas yang baik tetap tenang dalam situasi seperti itu, salut kepada sang jurnalis dan kru kamera," tulis @jacob sharry b.
"Saya kagum melihat para jurnalis itu! Sangat berani, berdedikasi, dan keren," ujar @Catherine Moore.
"Dukungan untuk Anda para jurnalis muda yang sangat berani berada langsung di situasi seperti itu dan melaporkannya. Anda melakukan tugas yang sangat hebat," kata @sh sh Haliti health and beauty chanel world new.
"Wow, kita dapat melihat sebuah dedikasi di sini," kata @Cleeon Virlief.
"Tetap hati-hati tim media, terima kasih atas keberanian Anda," ujar @Rendel Carpio.
Sementara itu dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Jumat (14/5/2021), korban tewas di Gaza telah meningkat ketika Israel menggempur daerah itu dengan lebih banyak serangan udara, dan Hamas mengirim rentetan roket ke Israel.
Di saat yang sama, negosiator Mesir mengadakan pembicaraan mediasi secara langsung dengan kedua belah pihak.
Kekerasan lintas batas selama empat hari tidak menunjukkan tanda-tanda mereda ketika orang-orang Palestina menandai hari pertama hari raya keagamaan Idul Fitri pada Kamis (13/4/2021).
Kekerasan juga telah menyebar ke komunitas campuran Yahudi dan Arab di Israel, sebuah kelompok baru di konflik Israel Palestina.
Khawatir permusuhan terburuk di kawasan itu dalam beberapa tahun bisa lepas kendali, Amerika Serikat (AS) mengirim utusan, Hady Amr, ke kawasan itu.
Upaya gencatan senjata oleh Mesir, Qatar dan PBB sejauh ini tidak menunjukkan kemajuan.
Dalam serangan udara baru di Gaza, pesawat tempur Israel menghantam gedung perumahan enam lantai yang dikatakan milik Hamas, kelompok yang mengendalikan daerah kantong Palestina.
Netanyahu mengatakan Israel telah mencapai hampir 1.000 target di Gaza secara total.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan 87 orang, termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita, telah tewas dan 530 lainnya luka-luka sejak Senin (10/5/2021).
Jumlah korban luka semakin membebani rumah sakit, yang sudah berada di bawah tekanan berat selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, sebuah roket Palestina menabrak sebuah gedung di dekat ibu kota komersial Israel, Tel Aviv, melukai lima warga Israel, kata polisi.
“Tujuh orang telah tewas di Israel sejak serangan dimulai,” kata militer Israel melansir Al Jazeera.(*)