Itu kan pahit sekali, sama cabai.
Kalau korban tidak merasa pahit, berarti dia benar anak genderuwo.
Dan benar saja, waktu itu korban tidak merasakan pahit," ungkap Sugeng.
Melihat hal itu orang tua A semakin percaya jika anaknya bermasalah dan harapan dia kepada B dan H untuk menyembuhkan buah hatinya semakin tinggi.
Kemudian ritual menenggelamkan A di bak mandi pun dimulai, dengan keyakinan jika itu satu-satunya cara untuk meruwat A dari keberadaan genderuwo.
"Menurut pengakuan A dimasukan ke bak mandi empat kali.
Pertama gak apa-apa, kedua dan ketiga juga gak apa.
Pas yang keempat mungkin karena terlalu lama korban ini akhirnya pingsan," kata Sugeng. (*)