Skala serangan roket minggu ini belum pernah terjadi sebelumnya, dengan sekitar seribu rudal ditembakkan pada jarak yang lebih jauh untuk menantang kemampuan sistem Iron Dome.
Adapun sistem Iron Dome dikembangkan oleh dua perusahaan pertahanan Israel dengan bantuan keuangan dan teknis dari Amerika Serikat yang diperkenalkan 10 tahun lalu.
Iron Dome dirancang untuk mencegat roket dan mortir jarak pendek dengan menggunakan sistem deteksi radar, kemudian menembakkan roket ke udara untuk menghancurkan roket yang masuk. Bisa dibilang seperti perisai tebal yang berguna untuk melindungi.
Diketahui militer Israel telah mengerahkan 10 sistem Iron Dome di seluruh negeri dan memuji sistem tersebut karena mampu mengurangi korban dari serangan roket.
"Jumlah orang Israel yang tewas dan terluka akan jauh lebih tinggi jika bukan karena Iron Dome Israel, yang telah menjadi penyelamat," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
Intensitas tembakan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya menandai taktik baru Hamas untuk mencoba menguasai sistem Kubah Besi.
Sejak konflik besar terakhir pada 2014, para militan telah meningkatkan jumlah persenjataan dan kemampuan roket mereka.
"Menurut perkiraan kami, kami berbicara tentang antara 20.000 dan 30.000 roket di Gaza hari ini, roket dan mortir," kata Letkol Conricus.
Source | : | Kompas.com,intisari-online |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar