Iron Dome dirancang untuk mencegat roket dan mortir jarak pendek dengan menggunakan sistem deteksi radar, kemudian menembakkan roket ke udara untuk menghancurkan roket yang masuk. Bisa dibilang seperti perisai tebal yang berguna untuk melindungi.
Diketahui militer Israel telah mengerahkan 10 sistem Iron Dome di seluruh negeri dan memuji sistem tersebut karena mampu mengurangi korban dari serangan roket.
"Jumlah orang Israel yang tewas dan terluka akan jauh lebih tinggi jika bukan karena Iron Dome Israel, yang telah menjadi penyelamat," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
Intensitas tembakan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya menandai taktik baru Hamas untuk mencoba menguasai sistem Kubah Besi.
Sejak konflik besar terakhir pada 2014, para militan telah meningkatkan jumlah persenjataan dan kemampuan roket mereka.
"Menurut perkiraan kami, kami berbicara tentang antara 20.000 dan 30.000 roket di Gaza hari ini, roket dan mortir," kata Letkol Conricus.
"Mereka memiliki persenjataan roket canggih, saya pikir itu setara dengan kemampuan menembak beberapa negara kecil Eropa," sambung dia.
Seperti diketahui, aksi saling serang terus dilancarkan oleh Israel dan Hamas dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu mengakibatkan banyak bangunan hancur dan ratusan jiwa jadi korban termasuk warga Palestina.