"Sekarang data kami seperti ini. Yang lebih penting bagaimana kita memiliki kesiapan menghadapi potensi bencana. Kalau kami punya data seperti ini dan tidak memberikan peringatan, salah juga kami," ujar dia.
Jangan panik, tapi waspada
Bambang mengatakan, berdasarkan data yang terpantau memang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di wilayah selatan Jawa Timur sejak awal 2021 hingga saat ini.
Namun, dia meminta agar peringatan yang disampaikan BMKG tidak direspons dengan kepanikan, tapi meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi kemungkinan terburuk.
Bambang kembali menyampaikan koreksi istilah yang digunakan terkait ramainya pemberitaan gempa bumi yang bisa memicu tsunami di selatan Jawa Timur.
Menurutnya, apa yang BMKG berikan bukan prediksi, tapi potensi terjadinya gempa bumi di selatan Jawa Timur yang bisa memicu tsunami.
"Potensi itu bisa terjadi, bisa tidak," ujar dia.
Terkait bencana gempa bumi dan tsunami, kata Bambang, sudah menjadi fakta banyak wilayah Indonesia yang rawan diguncang gempa bumi dan tsunami.
"Hal ini harus kita terima bersama dan bagaimana kita beradaptasi dengan lingkungan alam kita, yaitu dengan membangun kesiapan menghadapi potensi tersebut," ujar dia.(*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar