Ia memiliki agenda mengunjungi berbagai wilayah Prancis dalam beberapa bulan mendatang untuk “merasakan denyut nadi negara."
Macron mengatakan, dalam sebuah wawancara bahwa ia ingin bertemu banyak orang untuk mendengarkan pendapat publik Prancis.
Hal ini, kata Macron, bertujuan untuk "membuka halaman baru" di tengah pandemi dan mempersiapkan kemungkinan dirinya kembali mencalonkan diri masa jabatan kedua.
Serangan itu muncul di tengah kekerasan yang menargetkan beberapa pejabat di Perancis.
Hal ini tak lain dipicu gerakan protes ekonomi "rompi kuning" yang sering kali bentrok dengan polisi anti huru hara pada 2019.
Walikota dan anggota parlemen desa termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran serangan fisik, ancaman pembunuhan, dan pelecehan.
Namun, hingga saat ini Presiden Perancis selamat dari berbagai serangan itu.
Saat laki-laki tak dikenal itu menampar Macron, hal ini mengejutkan masyarakat Prancis.(*)
Source | : | Kompas TV,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar