Le Pen terlihat marah dengan menyebut serangan fisik itu sebagai tindakan “sangat-sangat tercela”.
Perlu diketahui, Le Pen adalah lawan politik utama Macron.
Saat ini Perancis akan menyongsong pemilihan presiden Prancis yang akan berlangsung kurang dari satu tahun lagi.
Sementara, negara itu secara bertahap membuka kembali ekonominya yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19.
Macron pekan lalu memulai “tour de France” politik.
Ia memiliki agenda mengunjungi berbagai wilayah Prancis dalam beberapa bulan mendatang untuk “merasakan denyut nadi negara."
Macron mengatakan, dalam sebuah wawancara bahwa ia ingin bertemu banyak orang untuk mendengarkan pendapat publik Prancis.
Hal ini, kata Macron, bertujuan untuk "membuka halaman baru" di tengah pandemi dan mempersiapkan kemungkinan dirinya kembali mencalonkan diri masa jabatan kedua.
Serangan itu muncul di tengah kekerasan yang menargetkan beberapa pejabat di Perancis.