Tangisan pun makin pecah saat jenazah peraih medali emas Olimpiade 2008 Beijing itu dimasukan ke liang lahat, terutama dari istri dan ibunda Markis Kido.
Sambil merangkul 2 anaknya, istri Markis Kido, Richa Sari Pawestri nampak berkaca-kaca.
Sementara itu, ibunda Markis Kido yang duduk di kursi depan makam tampak lunglai melihat jenazah mantan pebulutangkis ranking satu dunia itu dimasukkan ke liang kubur.
Seusai tabur bunga, ibunda dan istri Markis Kido langsung menangis memeluk kakak almarhum.
Beberapa perwakilan keluarga, menyampaikan beberapa patah kata untuk melepas Markis Kido.
"Terima kasih atas kesediaan bapak ibu mengantarkan adik kami, saudara kami, kawan kami, dan panutan kami Markis Kido. Mudah-mudahan Markis Kido bisa tenang di alam yang diimpikannya," kata salah satu perwakilan keluarga usai prosesi pemakaman.
"Bagi keluarga yang ditinggalkan, keluarga besarnya bisa ikhlas. Inilah yang terbaik buat Markis Kido, semoga bisa beristirahat dengan tenang," sambungnya.
Sementara itu, bunda Markis Kido, Zul Asteria mulai tampak tegar melepas kepergian putranya.
Sambil terbata-bata, ibunda Markis Kido menyebut almarhum ingin dimakamkan satu liang dengan ayahnya, Djumharbey Anwar yang telah berpulang pada 2008 silam.
Tak hanya itu, Markis Kido pun menyebut ingin meninggal dunia di lapangan bulu tangkis.