"Utang ini akan membantu Indonesia memberikan vaksin yang aman dan efektif. Ini juga akan memperkuat ketahanan sektor kesehatan negara dan meningkatkan kapasitas respon di luar pandemi," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Kahkonen.
Sementara itu, pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi Indonesia mengalami resesi, yang diperkirakan akan masih berdampak panjang.
Meski sistem permodalan perbankan dan lembaga keuangan di Indonesia cukup kuat, kurangnya inklusi keuangan bisa membuat Indonesia rentan, terutama UMKM.
Dengan pinjaman diharapkan pemerintah Indonesia, bisa memberikan dukungan lebih luas kepada kelompok masyarakat yang belum terlayani perbankan.
"Pandemi ini, membuat reformasi struktural sektor keuangan menjadi terdesak. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sektor keuangan dan meningkatkan peranannya dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dilansir dari kontan.co.id, awalnya, Bank Indonesia telah memperkirakan Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi pada 2021, setelah kontraksi 2,07 persen.
Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan tumbuh 4,4 persen.
Pertumbuhan ini akan kembali berlanjut tahun depan pada 2022 dan diperkirakan bisa menyentuh angka 5,0 persen.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar