Pada Kamis (24/6/2021) pagi, rombongan pekerjanya dengan menggunakan tiga unit truk sedang menuju lokasi pengambilan ciping di Brantas.
Namun, sebelum tiba di lokasi, dari kejauhan terlihat tiga orang dengan memegang senjata tajam dan panah sudah berdiri di tengah jalan.
Merasa situasi tidak aman, K yang berada di truk pertama memerintahkan sopir untuk memutar kendaraannya dan melarikan diri.
Diberondong tembakan
Firasatnya benar karena ketika berputar, muncul lagi beberapa orang lainnya ke tengah jalan dan melepaskan tembakan.
"Jadi, sekitar jam 9 pagi, kami tiga mobil dari lokasi proyek mau ke Brantas ambil material ciping. Sampai di kali kami dihadang sama OTK, mereka pegang parang sama panah, karena kami tahu orang ini pakai arang hitam dimuka, kami langsung putar mobil dengan jarak mobil dari mereka sekitar 20 meter," kata K, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (24/6/2021) malam.
Beberapa kali suara tembakan terdengar dari para pelaku.
Peluru sempat mengenai truk ketiga, namun tidak berakibat fatal karena kendaraan tersebut masih tetap bisa berjalan.
"Begitu kami putar mobil langsung dia nembak, (ada) bunyi senapan, tang tang tang tang tang, kurang lebih sembilan kali, nah mobil kantor yang paling belakang kena peluru di roda dan dekat spion," kata dia.
Rombongan tiga truk tersebut kemudian menuju ke lokasi pembangunan Jembatan Kali Kupa untuk menjemput pekerja lainnya agar mereka ikut melarikan diri.
Saat itu, tidak hanya pekerja dari PT Papua Cremona yang melarikan diri, tetapi ada pekerja dari dua perusahaan lain yang ikut kabur dari KKB.
Source | : | Tribunnews.com,Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar