Kepala Ruang RSUD Gambiran, Gigih, mengatakan, sejak dua pekan ini rumah sakitnya kedatangan banyak pasien.
Mereka akhirnya menumpuk di ruang Instalasi Gawat Darurat sebagai ruang penanganan awal.
Kapasitas normal ruang IGD sebanyak 18 tempat tidur, kini harus melayani hingga 30 pasien yang datang setiap harinya.
Sehingga ruangan IGD ini menjadi titik paling sibuk di rumah sakit.
"Pasien datang tak berhenti, akhirnya terjadi penumpukan di IGD. Itu yang membuat kami stres. Pasien yang datang duluan belum dapat kamar, sudah ada lagi pasien baru," kata Gigih, dalam siaran pers, Kamis (1/7/2021).
Apalagi, pasien yang datang itu kondisinya banyak yang tidak bagus. Situasi kedaruratan yang membutuhkan penanganan segera.
Sebagian besar dari mereka memiliki gejala batuk, kehilangan indra penciuman, hingga sesak napas dengan saturasi oksigen yang rendah.
"Akhir-akhir ini banyak pasien dalam keadaan tidak bagus. Saturasi di bawah 90, frekuensi napas lebih dari 30," kata Gigih.
Pandemi ini juga otomatis merubah prosedur penanganan pasien.
Misalnya, para nakes bertugas dengan kelengkapan APD yang cukup membebani kinerja, hingga mengambil alih peranan keluarga pasien seperti menyuapi makan maupun membersihkan diri.