Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kasus Positif Covid-19 Makin Membludak, Intip Secuil Kisah Tenaga Kesehatan yang Curi-curi Tidur di Lemari IGD: Kami Sangat Lelah

Desy Kurniasari - Sabtu, 03 Juli 2021 | 07:13
"Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang" kalimat penyemangat yang dipekikkan penuh semangat oleh para tenaga kesehatan yang bertugas sebelum memulai shift pergantian jaga untuk merawat pasien positif COVID-19 tanpa mengenal lelah di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Instagram M Risyal Hidayat

"Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang" kalimat penyemangat yang dipekikkan penuh semangat oleh para tenaga kesehatan yang bertugas sebelum memulai shift pergantian jaga untuk merawat pasien positif COVID-19 tanpa mengenal lelah di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Kepala Ruang RSUD Gambiran, Gigih, mengatakan, sejak dua pekan ini rumah sakitnya kedatangan banyak pasien.

Mereka akhirnya menumpuk di ruang Instalasi Gawat Darurat sebagai ruang penanganan awal.

Baca Juga: Rumah Sakit di Jakarta Kembali Keteteran Tangani Pasien Covid-19, Usai IGD dan Kamar Membludak, Kini Harga Tabung Oksigen Dibanderol Sampai 2 Juta Rupiah

Kapasitas normal ruang IGD sebanyak 18 tempat tidur, kini harus melayani hingga 30 pasien yang datang setiap harinya.

Sehingga ruangan IGD ini menjadi titik paling sibuk di rumah sakit.

"Pasien datang tak berhenti, akhirnya terjadi penumpukan di IGD. Itu yang membuat kami stres. Pasien yang datang duluan belum dapat kamar, sudah ada lagi pasien baru," kata Gigih, dalam siaran pers, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Baru 4 Bulan Pimpin Kota Solo, Gibran Sudah Harus Buat Keputusan Sulit Gara-gara Ganasnya Covid-19 Gelombang Dua, Ini Daftarnya

Apalagi, pasien yang datang itu kondisinya banyak yang tidak bagus. Situasi kedaruratan yang membutuhkan penanganan segera.

Sebagian besar dari mereka memiliki gejala batuk, kehilangan indra penciuman, hingga sesak napas dengan saturasi oksigen yang rendah.

"Akhir-akhir ini banyak pasien dalam keadaan tidak bagus. Saturasi di bawah 90, frekuensi napas lebih dari 30," kata Gigih.

Pandemi ini juga otomatis merubah prosedur penanganan pasien.

Misalnya, para nakes bertugas dengan kelengkapan APD yang cukup membebani kinerja, hingga mengambil alih peranan keluarga pasien seperti menyuapi makan maupun membersihkan diri.

Source :Kompas.comTribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x