"Pelaku lain melarikan diri dari upaya penyergapan. Akan tetapi, terdapat petunjuk adanya ceceran darah yang diduga berasal dari pelaku yang terkena tembakan," kataKasatgas Humas Opserasi Madago RayaKombes Pol. Didik Supranoto.
Baku tembak ini bermula dari adanya informasi satgas intel tentang adanya penampakan lima orang yang diduga teroris Poso.Satgas lantas mengintensifkan pencarian dengan menelusuri jejak yang ada.
Sementara itu, dikutip Gridhot.ID dari Kompas TV, Tim Tricakti dengan kekuatan 5 prajurit, berhasil mendekati lokasi persembunyian kelompok MIT pada Sabtu malam (10/7/2021).
Kontak tembak terjadi antara Tim Tricakti dan Kelompok Mujahiddin Indonesia Timur yang mengakibatkan tewasnya 2 teroris.
Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon, yang dihubungi Minggu (11/7), membenarkan informasi tersebut.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, Tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung yang berasal dari satuan Kopassus, unit kecil kekuatan 5 orang, berhasil mendekati camp kelompok MIT yang posisinya di medan sulit serta hutan lebat.
“Penyergapan ini setelah dengan sabar serta cermat mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sejak tanggal 7 Juli 2021 yang lalu,” ujarnya.
Berdasarkan laporan, Tim Tricakti berhasil mendekati Camp kelompok MIT secara senyap dan kerahasiaan tinggi, merayap ke sasaran sejak pukul 22.00 WITA Sabtu malam (10/7), hingga subuh hari ini, Minggu (11/7).
Dan, akhirnya pada jarak sekitar 5 meter dari posisi camp terlihat samar dalam kegelapan ada beberapa orang kelompok MIT sedang istirahat.Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus Tricakti, Mayjen Richard Tampubolon, meyakini dalam peristiwa penyergapan pada Minggu pagi, ada sekitar 5 orang kelompok Teroris MIT sedang beristirahat.