Ada interaksi obat yang bisa dihindari dengan cara mengatur cara pemberiannya supaya tidak diberikan dalam satu waktu.
Ada pula, sambung dia, yang diatur dengan cara menyesuaikan dosis, atau bahkan ada yang dihindari dengan mengganti sama sekali dengan obat lain yang kurang berinteraksi.
"Sekali lagi, hal ini tidak bisa digeneralisir dan harus dilihat kasus demi kasus secara individual. Bahkan, kadang tidak semua kejadian interaksi obat itu bermakna klinis, walaupun secara teori ada kemungkinan interaksi," ujar Zullies.
Berikutpenjelasan guru besar UGM terkait dengan pembicaraan di masyarakat yang mengangap kalau interaksi obat membuat pasien Covid-19 meninggal. Gimana? Sudah jelas kan sekarang? (*)