McCallum menegaskan, ancaman dari Rusia dan China ada di level yang sama dengan terorisme.
"Mereka berusaha mencuri teknologi, menabur perselisihan, dan menyerang infrastruktur," kata McCallum, seperti dikutip Reuters.
Insiden 9/11/2021 di Amerika Serikat hampir 20 tahun yang lalu menjadikan penanggulangan terorisme sebagai prioritas sebagian besar badan intelijen negara-negara Barat.
Belakangan, geliat mata-mata Rusia dan China kembali mengalihkan fokus para intelijen Barat, balik ke metode intelijen kuno di mana mata-mata yang melacak mata-mata lain.
"Kita harus, dari waktu ke waktu, membangun kesadaran dan ketahanan publik yang sama terhadap ancaman negara yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun terhadap terorisme," lanjut McCallum dalam pidatonya di markas MI5, Thames House.
Para intelijen Inggris mengakui, Rusia dan China secara independen berusaha mencuri data sensitif komersial dan kekayaan intelektual serta ikut campur dalam politik dan menabur informasi yang salah.
Baik Rusia maupun China menyangkal, mereka ikut campur di luar negeri, berusaha mencuri teknologi, melakukan serangan siber, atau menabur perselisihan.
McCallum, yang merupakan intelijen senior, mengatakan, seluruh negara harus waspada terhadap ancaman mata-mata asing.
Source | : | Kontan.co.id,intisari-online |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar