Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Negatif Covid-19, WGM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Warda Aulia Tetap Mundur dari Piala Dunia Catur 2021, Alasannya Bikin Terenyuh

Siti Nur Qasanah - Sabtu, 17 Juli 2021 | 19:13
Irene Kharisma Sukandar, pecatur wanita Indonesia yang memiliki gelar Women Grandmaster (WGM) dari Federasi Catur Dunia (FIDE), difoto di Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/4/2021).
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Irene Kharisma Sukandar, pecatur wanita Indonesia yang memiliki gelar Women Grandmaster (WGM) dari Federasi Catur Dunia (FIDE), difoto di Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/4/2021).

GridHot.ID - Piala Dunia Catur 2021 atau FIDE World Cup 2021 telah digelar di Sochi, Rusia.

Indonesia diketahui menjadi salah satu negara yang ikut unjuk gigi dalam piala dunia catur tersebut.

Namun demikian, baru-baru ini dikabarkan jika dua pecatur putri Indonesia yakni WGM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Warda Aulia yang lolos ke babak kedua FIDE World Cup 2021, memutuskan untuk mengundurkan diri.

Melansir Wartakotalive.com,Irene dan Medina mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Baca Juga: Kalah Telak di Tangan Irene Sukandar, Dewa Kipas Disebut Pecatur Papan Atas Ini Miliki Kemampuan di Atas Rata-rata: Tebakanku Ia Memiliki Rating 1700 sampai 1800

Walaupun Irene dan Medina negatif covid-19, tapi keduaya takut jika pemain lain khawatir, karena ada tiga orang tim dari Indonesia positif Covid-19.

Tiga orang tersebut antara lainManajer Tim Kristianus Liem, IM Mohamad Ervan, dan GM Susanto Megaranto.

Irene Kharisma mengabarkan pengunduran dirinya bersama Medina lewat Twitter @irene_sukandar pada Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Setelah Dibantai GM Irene Sukandar, Dadang Subur Justru Menang Telak Tanding Catur Sambil Ngopi Lawan Atlet Esport, Dewa Kipas Kini Resmi Jadi Pro Player Dewa United

"Yang terhormat semua, kami ingin mengumumkan bahwa Medina dan saya telah memutuskan untuk mundur dari Piala Dunia. Kami secara alami sangat termotivasi untuk terus bersaing tetapi keselamatan semua peserta, penyelenggara, arbiter dan semua orang di sekitar kami jauh lebih baik. penting daripada kepentingan pribadi kita."

Empat jam sebelum menyatakan mengundurkan diri, Irene lewat Twitter juga memberikan pernyataannya yang berisi ucapan terima kasih ke @FIDE_chess

"Yang telah melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan bahwa kami dapat terus bersaing, dan semua penggemar dan teman-teman yang telah memberi kami dukungan penuh mereka.

Baik Medina dan saya telah dites dan negatif untuk COVID-19 tetapi yakinlah bahwa kami akan terus waspada dan mengambil semua tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko terinfeksi.

Tolong tunjukkan juga dukungan Anda untuk pemulihan sisa delegasi Indonesia yang dinyatakan positif.

Baik Megaranto maupun Ervan juga kecewa tetapi mereka berterima kasih atas semua dukungan Anda.

Dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk segera pulang dengan selamat. Terima kasih semua."

Menanggapi kejadian yang menimpa pecatur Indonesia, Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) pun memberikan keterangan resmi, Jumat (16/7/2021).

Berikut 9 keterangan yang disampaikan oleh Percasi.

1. Persiapan atlet khususnya yang terkait kesehatan sudah dijalankan sesuai protokol yang berlaku di Indonesia maupun yang diberlakukan oleh pemerintah Rusia dan FIDE. Atlet Indonesia yang berangkat sudah divaksin 2 tahap sebelum berangkat, di Swab PCR, mengkonsumsi vitamin dan makanan dalam ukuran yang sangat baik. Bahkan setiba di Sochi tgl 10 Juli 2021 dan dites PCR di sana, semua bebas dari Covid.

2. Dengan diumumkannya oleh panitia bahwa Susanto positif covid, maka Indonesia dalam kaitan kejadian ini PB PERCASI dan Susanto khususnya, jelas sangat dirugikan dengan peristiwa tersebut. Apalagi satu atlet lainnya, Mohamad Ervan, juga dinyatakan gagal tes Covid dan dinyatakan kalah WO sejak babak pertama.

3. PB PERCASI sangat mendukung penegakan protokol kesehatan dalam kejuaraan dunia tersebut. Meski demikian, kami sangat menyayangkan keputusan tersebut diambil panitia pada saat pertandingan berlangsung. Bila keputusan itu disampaikan sebelumnya, maka tidak mempengaruhi atlet lainnya, terutama Fabiano Caruana sebagai lawan Susanto saat itu.

Baca Juga: Pulang Bawa Duit Hadiah Ratusan Juta dari Duel Catur, Irene Sukandar dan Dewa Kipas Kena Kewajiban Setor Pajak ke Negara, Berikut Hitungan Jumlahnya!

4. PB PERCASI berkoordinasi dengan semua pihak termasuk Kedubes RI di Moskow, untuk memastikan penanganan atlet kita (Susanto dan Ervan) serta pelatih (Kristianus Liem) yang saat ini sedang menjalani karantina di salah satu rumah sakit di Sochi, Rusia dilakukan dengan baik.

5. Dari hasil komunikasi KBRI dengan panitia, Panitia meminta maaf tidak bisa menjawab dengan cepat karena mereka hectic dengan adanya beberapa kontingen dari berbagai negara yang dirawat, termasuk kontingen Indonesia. Mereka menaruh perhatian besar akan hal ini, dan terus memantau serta berkomunikasi dengan Kepala Rumah Sakit Infeksi No.2 kota Sochi (yang ditunjuk khusus menangani Covid 19) mengenai situasi dan kondisi mereka semua, termasuk kontingen Indonesia. Mereka meminta supaya rumah sakit mengirim status pasien setiap hari ke panitia dan berharap besok mekanisme ini sudah mulai berjalan dengan lancar.

6. Panitia tidak bisa terlalu mencampuri penanganan covid karena perawatan pasien Covid ditangani sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dalam hal ini Rospotrebnadzor (Satgas Covid 19 Rusia). Bahkan panitia tidak bisa mentransfer pasien covid dengan mobil ambulan swasta, tetapi harus memanggil ambulan dari klinik pemerintah.

7. Sebagai informasi, tempat pertandingan berada di Krasnaya Polyana yang lumayan jauh dari kota Sochi, jadi perjalanan cukup memakan waktu. Rumah sakit infeksi nomor 2 kota Sochi tempat kontingen berada merupakan zona merah sehingga tidak diperbolehkan untuk membawa barang dari luar masuk ke rumah sakit.

8. KBRI awalnya berencana untuk bisa mengatur pengiriman makanan, namun dengan pembatasan ini menjadi terhambat. Terkait dengan AC Portable, sistem ventilasi juga diatur (dibatasi) oleh rumah sakit agar virus tidak menyebar. Pasien diperbolehkan untuk membuka jendela.

9. Terkait kemungkinan memindahkan ke Rumah Sakit lain, di kota Sochi tidak terdapat klinik/rumah sakit swasta yang berlisensi untuk perawatan Covid19.

(*)

Source :Wartakotalive.com Twitter

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x