Pemerintah transparan
Mengutip The Asean Post, saat Covid-19 pertama terdeteksi pada 9 Maret 2020 di negara tersebut, Sultan Brunei Darussalam langsung mengambil tindakan tegas.
Kasus pertama dialami seorang pria berusia 53 tahun.
Dari kasus awal itu, jumlah kasus baru melonjak melewati angka 135 dalam beberapa hari.
Menteri Kesehatan Brunei Dr Hj Mohd Isham mengatakan, kunci penanganannya adalah dengan transparan dan tidak berusaha menekan atau menyembunyikan kasus berita apapun.
Setelah terbuka dengan rakyat, Kementerian Kesehatan pun berhasil meyakinkan warga Brunei bahwa semuanya terkendali.
Pemerintah juga melakukan tes acak gratis bagi para pekerja migran.
Sama seperti negara lainnya, Brunei juga melarang warganya bepergian, adanya pembatasan pertemuan publik, dan meminta orang untuk bekerja dari rumah.
Masjid dan tempat ibadah lainnya ditutup.
Pemilik toko diminta untuk mempraktikkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan komunitas.
Menjamin kebutuhan warga