"Tentu kita ingin Jakarta menjadi kota yang maju bahagia warganya, kota yang bersih yang rapi, aman, indah, menarik dan tentu tidak tenggelam," jelas dia.
Diketahui, NASA mengkritik pemompaan air tanah secara luas yang akan menyebabkan wilayah kota akan cepat tenggelam.
Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen wilayah kota Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.
"Sejak awal banjir telah menjadi masalah kota Jakarta. Di mana Jakarta terletak di sepanjang beberapa sungai dataran rendah yang meluap selama musim hujan. Dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas," tulis Adam Voiland, seorang ilmuwan dan juga penulis sains di NASA Earth Observatory.
NASA juga menampilkan dua foto satelit kota Jakarta yang diambil dengan jarak waktu yang berbeda. Foto pertama diambil pada tahun 1990 dan kedua tahun 2019. Dalam foto dari NASA itu menampilkan wajah Jakarta selama satu dekade belakangan.
Dokumen foto itu menjadi bukti perubahan penggunaan lahan dan pertumbuhan penduduk telah memperburuk masalah kota Jakarta. Dengan populasi wilayah kota lebih dari dua kali lipat antara tahun 1990 dan 2020, lebih banyak orang memadati dataran banjir yang berisiko tinggi.
Selain itu, banyak saluran sungai dan kanal yang menyempit atau tersumbat secara berkala oleh sedimen dan sampah, sehingga sangat rentan terhadap luapan air.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan prediksi NASA tersebut merupakan peringatan tentang kondisi ibu kota terkini. Taufik pun menyarankan prediksi tersebut harus dibuktikan dengan teknologi dan didiskusikan secara mendalam.
"Sekarang diadu saja konsep penemuan itu dengan temuan yang ada di Republik Indonesia, bener nggak 40 persen turun," ucapnya.