Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menyebut potensi Jakarta tenggelam sudah didengungkan sejak sepuluh tahun yang lalu. Namun hal tersebut katanya tidak digubris.
Kata dia Jakarta seperti kota yang tidak terencana. Mau dibuat seperti apa di masa depannya juga tidak jelas konsepnya.
Hal tersebut karena setiap ganti pimpinan atau gubernur kebijakannya selalu berubah-ubah dan tidak menentu arah.
"Jakarta seperti tak punya harapan. Tak ada kepastian. Ibukota negara harusnya tampil menjadi kota yang paling mampu dan paling sigap menanggapi apapun tantangannya, termasuk di saat pandemi Covid-19 ini," ujar Yayat.(*)