Gridhot.ID - China kini memang sedang dilanda bencana alam hebat.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, China kini diketahui sedang dihantam banjir luar biasa.
Bahkan disebutkan bendungan di China bisa runtuh kapan saja akibat bencana ini.
Pada Rabu (21/7/2021), Presiden China Xi Jinping mendesak agar pihak berwenang di semua tingkatan daerah memberikan prioritas utama untuk memastikan keselamatan dan properti rakyat.
Dikutip Gridhot dari Kontan, dia juga meminta agar daerah secara hati-hati dan ketat menerapkan tindakan pencegahan banjir dan bantuan bencana.
Melansir People's Daily, Xi Jinping mengeluarkan pernyataan tersebut dalam instruksi penting setelah hujan deras terus menerus melanda sejumlah daerah termasuk Provinsi Henan di China tengah, yang menyebabkan banyak korban dan kerugian harta benda.
Menurut Xi Jinping, curah hujan telah membuat situasi pengendalian banjir sangat parah, menyebabkan genangan air yang parah di Zhengzhou dan kota-kota lain, ketinggian air di beberapa sungai melebihi tingkat alarm, dan kerusakan bendungan di beberapa waduk.
Dia juga menambahkan, bagian rel kereta api juga telah ditutup dan beberapa penerbangan telah dibatalkan.
"Tentara Pembebasan Rakyat dan Angkatan Polisi Bersenjata Rakyat harus secara aktif membantu pemerintah setempat dalam penyelamatan darurat dan pekerjaan bantuan," kata Xi Jinping.
Dia mendesak Markas Besar Pengendalian Banjir dan Kekeringan Negara Bagian dan manajemen darurat, sumber daya air dan kementerian transportasi untuk meningkatkan koordinasi, menemukan bahaya tersembunyi, dan menopang perlindungan infrastruktur utama.
Departemen terkait juga harus meningkatkan sistem untuk peringatan dini dan prakiraan curah hujan, topan, gunung dan tanah longsor, meningkatkan upaya manajemen lalu lintas, dan mengambil tindakan pencegahan banjir dan bantuan bencana yang terperinci dan praktis.
Xi Jinping juga menekankan perlunya mengambil tindakan tegas untuk membantu mereka yang terkena dampak banjir, dan untuk memperkuat kebersihan dan pengendalian penyakit untuk menangkal epidemi dan mencegah orang kembali ke kemiskinan karena bencana.
(*)