Gridhot.ID - Pemerintah memang kini sedang berusaha keras untuk mengendalikan wabah covid-19.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa waktu lalu Indonesia sempat kewalahan akibat tiba-tiba kasus covid-19 meroket tajam hingga membuat rumah sakit penuh antrean pasien.
Kini Indonesia mulai berfokus untuk program vaksinasi agar kekebalan komunitas bisa segera tercapai.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Pemerintah Indonesia kembali mendatangkan 8 juta dosis bahan baku vaksin virus corona (Covid-19).
Bahan baku vaksin yang didatangkan merupakan vaksin produksi Sinovac yang akan diproduksi oleh PT Bio Farma.
Kehadiran vaksin diharapkan dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19.
"Ini adalah bagian dari komitmen pemerintah menjaga seluruh bangsa Indonesia dari bahaya Covid-19," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
Yaqut juga mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam program vaksinasi.
Percepatan Baca Juga: Bagai Kakak Bela Adiknya, Rusia Yakin Bakal Tetap Kirim 11 Jet Tempur SU-35 ke Indonesia Meski Tanah Air Dapat Tekanan Sana-sini, Ternyata Ini Alasannya
Kehadiran pasokan vaksin akan membantu Indonesia mencapai target vaksinasi.
Sebagai informasi, pada bulan Juli ini pemerintah menargetkan melakukan 1 juta suntikan per hari serta naik menjadi 2 juta suntikan per hari pada bulan Agustus.
"Kami mengajak kepada para tokoh agama pimpinan ormas keagamaan, lembaga keagamaan dan seluruh elemen bangsa ini untuk terus bersama-sama menyukseskan program vaksinasi dengan proaktif mendatangi pusat vaksinasi dan membantu memberikan pencerahan pada masyarakat secara luas," terang Yaqut.
Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, saat ini telah dilakukan 42,61 juta suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 dan 16,6 juta suntikan dosis kedua.
Sementara itu target vaksinasi Indonesia sebanyak 208,26 juta orang.
Meski program vaksinasi telah dijalankan dengan masif, Yaqut meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sehingga lonjakan kasus positif Covid-19 dapat segera menurun.
(*)