Sementara itu, Su-35S mengalami perbaikan avionik besar-besaran, termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital, radar array bertahap IRBIS-E, dan sistem pencarian dan pelacakan inframerah (IRST) onboard.
Tidak kalah pentingnya untuk peran superioritas udaranya, Su-35 menawarkan suite penanggulangan elektronik ofensif (ECM) yang dapat mengganggu rudal AIM-120 AMRAAM F-16 dan rudal udara-ke-udara serupa.
Namun, hal yang membuat Su-35 benar-benar superior dibandingkan pesaing sekelasnya seperti F-22 Raptor adalah kapasitas muatan dan keserbagunaannya, yang mampu mengangkut rangkaian senjata yang luas yang tersebar di 12 cantelan.
Rudal udara-ke-udara jarak pendek R-74 yang juga ditingkatkan menawarkan jangkauan antara 40 hingga 45 kilometer dan mendukung tembakan off-boresight.
Itu berarti pilot Su-35 dapat menargetkan pesawat musuh dengan melihatnya melalui helm mereka di dalam jangkauan pandang tertentu.
Selain itu, hal yang membedakan Su-35 dari banyak pesawat tempur superioritas udara yang memiliki posisi serupa adalah bahwa jet temput ini mampu melakukan bombardir ke darat.
Pesaing Su-57?
Awalnya Su-35 dimaksudkan sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan superioritas udara Rusia sampai Su-57 generasi kelima memasuki layanan.
Namun, Su-35 rupanya telah membuktikan dirinya sebagai pesawat tempur yang sangat tangguh.
Kesenjangan kinerja awal antara Su-57 yang akan datang dan Su-35 saat ini diperkirakan relatif kecil, terutama sampai Su-35 mulai dipasangi dengan mesin Izdeliye-30 terbaru.