Gridhot.ID - Kisah rumah tangga Ahok dan Veronica Tan di masa lalu masih kerap menjadi perbincangan.
Diberitakan Kompas.com,majelis hakim mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Ahokpada 4 April 2018 lalu.
Meski kini sudah menikah dan bahagia dengan Puput Nastiti Devi, Ahok dan Veronica Tan sering dikaitkan.
Apalagi Ahok dan Veronica Tan memiliki tiga orang anak yang kini beranjak dewasa.
Berbeda dengan Ahok yang sudah menikah lagi, Veronica Tan hingga kini masih betah menjanda.
Meski begitu, Ahok masih merasa sakit hati saat sang mantan istri mendapat pesan dengan nada tak mengenakan hati.
Chat apakah yang membuat Ahok sampai sakit hati?
Diketahui, Ahok kini sudah menduduki jabatan sebagai Komisaris Pertamina yang tak lagi berkutat dengan rakyat.
Tapi dulu sejak memulai karier politiknya sebagai Bupati di Bangka Belitung, ternyata Ahok sudah banyak menerima penolakan.
Dikutip dari TribunJatim.com, Ahok membahas soal sakit hatinya selama terjun di politik saat diwawancara dalam podcast Makna Talks bersama Iyas Lawrence.
Ahokbercerita bagaimana ketika menjadi Bupati dulu, ia juga sempat ditantang seorang PNS.
PNS tersebut tiba-tiba menyodorkannya bacaan ayat suci Al Qur'an yang tentunya tidak bisa ia baca.
Atau bagaimana saat ia dipertanyakan soal agamanya sendiri karena ia menolak berkampanye di gereja.
Namun, yang paling melekat dalam pikirannya adalah saat ia menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ahok bercerita soal bagaimana dirinya sudah menawarkan semuanya untuk menyelamatkan warganya.
Akan tetapi, yang didapat Ahok adalah ucapan yang membuatnya sakit hati.
"Kita udah layanin orang begitu besar. Di kafir-kafirin, gue juga panas, ya dong? Waktu saya jadi Wagub, waktu mau mindahkan Waduk Pluit, karena kalau naik 10 cm lagi, itu tembok laut jebol, mati nih orang ribuan di dalam."
"Makanya waktu banjir gue pindahin, gue pikir kasih baju, sampai celana dalam, BH, semua gue beliin, sampai daster."
"Pokoknya lu tinggal bawa badan, masuk dah. Waktu saya datang ke tempat pengungsian, saya bilang, 'Siapa yang mau pindah?'"
"Saya kasih pengarahan ke mereka, saya yakinkan mereka."
"Kalian akan dapat Kartu Jakarta Pintar, anak-anakmu dapat duit, naik bus enggak bayar, saya cariin kerja di pelabuhan, saya siapin snack semua."
"Saya udah kayak sales pakai TOA ngomong ini. Diem semua, enggak ada yang berani daftar. Begitu saya jalan, ada suara teriak, 'Cina enggak usah urusin kami! Kami urus sendiri!'."
"Langsung gue balik nih, gue nyari (orangnya), 'Mana yang ngomong?!'. Terus diem, beraninya keroyokan tahu enggak?!" kisahnya.
Baca Juga: Bak Vila Mewah, Begini Hunian Megah Veronica Tan Peninggalan dari Ahok yang Tak Banyak Orang Tahu
Ahok sakit hati dengan perlakuan itu.Ia pun sudah berpikir akan bersikap bodo amat.
Malah Ahok berpikir akan membiarkan jika orang-orang di sana mati tenggelam.
Pasalnya, ujaran kebencian itu sudah berlangsung lama hinggasampai ke keluarganya yang mana saat itu Ahok masih beristrikan Veronica Tan.
"Saya pikir, orang pada teriak, kayak anak kecil lu pada. WA-WA lah, sampai ke mantan istri saya lah si Vero di WA-in. Gue bilang enggak bisa lu, lu orang pada WA lho!" ujar Ahok mengenang.
Namun, saat Ahok berdoa meminta petunjuk pada Tuhan, ia mendapat iluminasi baru.
Ahok bercerita bagaimana ia mendapat gambaran tentang kisah Musa.
Tentang bagaimana Musa diberikan mukjizat sebegitu besar oleh Tuhan sampai bisa membelah Laut Merah.
Namun, pengikutnya yang satu ras dan satu keyakinan masih memiliki pemikiran untuk memukul Musa.
Makanya, Ahok sendiri akhirnya malu.
Ia berpikir bahwa Musa yang hebat saja bisa mendapat pengkhianatan, apalagi dirinya.
Karena itulah akhirnya ia mendapat kekuatan untuk mengurus kembali para pengungsi tanpa pamrih.
(*)