Dari 36 wasit, ada 11 orang dari Asia yang terpilih untuk memimpin pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020 dan Wahyana adalah salah satunya.
Wahyana mengaku bangga dapat menjadi wasit dalam pertandingan final tunggal putri saat itu.
"Tentu ada sebuah kebanggaan tersendiri, sebab dalam final itu hanya dicari wasit terbaik dari seluruh yang ada, Alhamdulillah," imbuh Wahyana.
Perjalanan Wahyana untuk menjadi wasit sudah dilakoninya selama puluhan tahun.
Bermula dari cedera engkel saat menjadi anggota tim voli DIY, akhirnya Wahyana banting setir menjadi wasit di cabor bulu tangkis.
Wahyana yang saat itu menjadi hakim garis dari tahun 1998 sampai 2000, melanjutkan kariernya dengan mengikuti ujian kompetensi di tingkat D.I Yogyakarta.
Menunjukkan performa yang berkualitas, Wahyana akhirnya melebarkan sayapnya ke ranah nasional hingga Asia.
"Di tingkat nasional A saya mendapatkan capaian terbaik. Kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur pada tahun 2006 silam. Lanjut lagi Asia Certification di Johor," tutur Wahyana.
Masih belum puas, Wahyana kembali mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan lisensi tertinggi pada BWF Accreditation di tahun 2016 lalu.
Sebelum melenggang ke Olimpiade, Wahyana sempat mencicipi pengalaman jadi wasit di SEA Games, Asean Games, Kejurnas, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas/Uber, hingga World Tour Finals.