Menurut Dailystar, virus corona bisa menghancurkan negara itu.
Lantaran, mereka tidak memiliki kemampuan memerangi epidemi.
Dengan populasi lebih dari 25 juta orang, wabah itu bisa menghancurkan Korea Utara karena negara itu terlalu miskin.
Selain itu, mantan dokter Korea Utara Choi Jung-hun juga menyebut, Pyongyang tidak memiliki sumber daya melakukan karantina skala penuh.
Dia bekerja pada wabah campak di Korea Utara pada 2006 hingga 2007 dan mengatakan petugas medis tidak siap untuk melawan.
"Masalahnya, di Korea Utara adalah bahwa manual tidak diikuti," dokter menjelaskan.
"Ketika tidak ada cukup makanan yang disediakan untuk orang-orang di rumah sakit dan fasilitas karantina, orang-orang melarikan diri untuk mencari makanan."
Sementara itu, Korea Utara menghadapi ancaman menyegel perbatasannya dan memperburuk ekonomi yang memang sudah hancur.(*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar