Setelah melewati instruksinya ke mesin pembuat protein di sel kita, enzim yang disebut ribonuklease (RNases) menurunkan mRNA. Tidak mungkin bagi mRNA untuk pindah ke inti sel karena tidak memiliki sinyal yang memungkinkannya memasuki kompartemen ini.
Ini berarti bahwa RNA tidak dapat berintegrasi ke dalam DNA sel yang divaksinasi. Tidak ada risiko perubahan genetik jangka panjang dengan vaksin mRNA.
Efek samping vaksin Covid-19 berbasis mRNA buatan Moderna dan Pfizer
Vaksin Covid-19 berbasis mRNA oleh Pfizer dan Moderna telah menjalani uji keamanan dalam uji klinis pada manusia.
Di AS, Food and Drug Administration (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 berbasis mRNA buatan Pfizer setelah meninjau data keamanan dari lebih dari 37.000 peserta uji coba.
Dalam laman resminya, FDA melaporkan efek samping yang paling sering dilaporkan terkait penggunaan vaksin Covid-19 mRNA Pfizer, yang biasanya berlangsung beberapa hari, di antaranya yakni:
- Rasa sakit di tempat suntikan- Kelelahan- Sakit kepala- Nyeri otot- Kedinginan- Nyeri sendi- Demam
Sebagai catatan, lebih banyak orang mengalami efek samping ini setelah dosis kedua daripada setelah dosis pertama.
Jadi penting bagi penyedia dan penerima vaksinasi untuk dapat mengantisipasi bahwa mungkin ada beberapa efek samping setelah pemberian vaksin mRNA, terlebih setelah dosis kedua. Meski bisa menimbulkan efek samping, vaksinasi kiranya tetap perlu dijangkau karena menawarkan kemanfaatan lebih banyak.
Itulah sekilas pengertian serta efek samping vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat Moderna dan Pfizer.
Jangan ragu lagi untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 demi meningkatkan imunitas terhadap virus corona.