Bandara ini sendiri dibangun oleh Uni Soviet pada masa-masa makmur Afghanistan, pada tahun 1960.
Insinyur Soviet membangun bandara pada tahun itu sebagai hadiah sementara Amerika menawarkan bantuannya sendiri untuk mengembangkan lapangan terbang Afghanistan selama Perang Dingin, mengutip AP News.
Pada masa tersebut, Afganishtan menjadi negara yang sangat berkembang dan menyamai negara lain di dunia.
Banyak wisatawan asing datang dari Amerika, Eropa, India, dan daerah lain di seluruh dunia memasuki negara tersebut melalui bandara Kabul.
Kemudian, masa keemasan Afghanistan tersebut berakhir pada akhir 1970-an ketika negara ini mulai menghadapi masalah politik.
Setelah invasi Soviet 1979 ke Afghanistan, bandara ini menjadi pangkalan militer utama bagi Moskow.
Bandara ini juga digunakan oleh pasukan militer dari mantan presiden Afganishtan, Mohammad Najibullah, hingga tahun 1992.
Juga sempat jatuh ke tangan tentara mujahidin lokal selama beberapa tahun sebelum diambil alih oleh Taliban hingga akhir tahun 2001.
Bandara Kabul mengalami kerusakan selama perang intra-Afghanistan dan ketika menjadi target serangan udara dalam invasi pimpinan AS pada tahun 2001.
Barat memberikan puluhan juta dolar untuk membangun kembali bandara dan membersihkannya dari ranjau dan bom yang tidak meledak.