Pakar Asia Tengah, Arkady Dubnov, berpendapat bahwa Moskwa sekarang akan berupaya memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut.
"Untuk tingkat yang berbeda, negara-negara ini akan diwajibkan untuk menerima bantuan Moskwa, tetapi tidak ada yang mau menukar kedaulatan mereka dengan keamanannya," katanya.
Dia menekankan bahwa tiga negara tetangga Afghanistan di Asia Tengah yakni Uzbekistan, Tajikistan, dan Turkmenistan, memiliki pendekatan yang berbeda terhadap konflik.
Uzbekistan dan Turkmenistan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Taliban dan kemungkinan akan mengakui kekuasaan milisi itu, sementara Tajikistan tidak berurusan dengannya.
Buah pendekatan bertahun-tahun
Dialog Rusia dengan Taliban adalah buah dari beberapa tahun pendekatan.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Juli memuji kekuatan Taliban dan menyalahkan pemerintah Afghanistan karena tak kunjung menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan damai.
"Bukan tanpa alasan kami telah menjalin kontak dengan gerakan Taliban selama tujuh tahun terakhir," ujar utusan Kremlin Afghanistan, Zamir Kabulov, kepada stasiun radio Ekho Moskvy pada Senin (16/8/2021).
Hubungan ini pun membuat banyak orang heran, mengingat Taliban berakar pada gerakan Mujahideen atau Mujahidin yang anti-Soviet dari tahun 1980-an.
Akan tetapi, Alexander Baunov dari Carnegie Moscow Center mengatakan, Rusia sekarang percaya Taliban sudah berubah sejak terakhir kali berkuasa pada 1990-an ketika memberi perlindungan kepada Al Qaeda.
"Moskow tidak melihat Mujahidin versi yang ini sebagai musuhnya," katanya kepada AFP.(*)
Source | : | Kompas.com,afp |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar