Ia menyebutkan, Bulan Biru Musiman lebih jarang terjadi daripada Bulan Biru Bulanan.
Bulan Biru Bulanan adalah Bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali Bulan purnama.
Dalam 1.100 tahun antara tahun 1.550 dan 2.650, ada 408 Bulan Baru Musimam dan 456 Bulan Baru Tahunan.
"Dengan demikian, baik musiman maupun bulanan, Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun," ujar Andi.
Sementara, Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.
Kenapa disebut Bulan Biru?
"Itu karena abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan Purnama tampak kebiruan," jelas Andi.
Wilayah yang dapat menyaksikan
Bagi yang tertarik menyaksikan fenomena Bulan Biru, fenomena ini bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
Source | : | Kompas.com,LAPAN |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar