Seberapa berbahaya sebenarnya serangan badai sitokin pada penderita Covid-19?
Bisa merusak organ tubuh Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting mengatakan, badai sitokin terjadi karena adanya respons imun sel tubuh terhadap infeksi.
Infeksi yang dimaksud bisa berasal dari bakteri, jamur, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia.
"Respons ini merupakan bagian pertahanan tubuh melawan kuman tersebut bersama sel darah putih manusia," jelas Alex saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Namun, respons imun tersebut terjadi secara berlebihan pada penderita Covid-19 sehingga menimbulkan suatu kondisi yang disebut dengan badai sitokin.
Menurut Alex, pada kondisi badai sitokin, respons imun yang seharusnya merusak virus corona penyebab Covid-19, justru berbalik merusak organ tubuh.
"Hanya pada Covid-19, respons ini bisa berlebihan. Alhasil bisa merusak organ tubuh itu sendiri, yang seharusnya merusak virus Covid-19 yang masuk ke tubuh manusia," kata Alex.
Kerusakan organ hingga kematian
Alex menjelaskan, badai sitokin dapat memperburuk gejala Covid-19 yang sudah dialami pasien.
"Bahkan gejala terus memburuk, padahal hasil PCR sudah negatif dan berakibat kematian," ujar Alex.