Gridhot.ID - Vaksinasi covid-19 Indonesia memang sedang dikebut habis-habisan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, 57 juta lebih orang sudah mendapatkan vaksin covid-19 dosis pertama.
Kini pemerintah terus membawa pulang vaksin dari berbagai merek untuk bisa membuat Indonesia kembali pulih.
Salah satu vaksin yang jadi sorotan adalah vaksin Moderna.
Sama seperti vaksinasi pada umumnya, vaksin Covid-19 buatan Moderna juga menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuh.
Dikutip Gridhot dari Kontan, banyak yang merasakan efek samping Covid-19 buatan Moderna lebih berat dibandingkan produk lain. Kenapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih berat daripada lainnya?
Vaksin Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021. Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia antara lain Astrazeneca, Sinovac, Pfizer, Moderna, Sinopharm. Namun vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan adalah dari Sinovac.
Sementara vaksin Covid-19 Moderna sudah mulai didistribusikan untuk masyarakat umum, setelah sebelumnya hanya dibatasi sebagai vaksin ketiga atau booster untuk tenaga kesehatan.
Vaksin Covid-19 Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.
Diberitakan Kompas.com, 2 Juli 2021, vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Moderna terbit pada 2 Juli 2021.
Menurut BPOM, vaksin Covid-19 Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1 persen dan aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta. Namun sejumlah pihak mengaku efek samping vaksin Moderna lebih terasa dibandingkan produk lain.
Efek samping vaksin Covid-19 Moderna misalnya nyeri berlebih di lokasi bekas suntikan. Demam yang terjadi akibat efek samping vaksin Covid-19 Moderna juga lebih lama sembuh daripada vaksin lainnya.
Efek samping vaksid Covid-19 Moderna berbeda-beda
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, respons tubuh setiap orang usai menerima vaksin berbeda-beda.
Menurut Nadia, tidak semua orang merasakan nyeri berlebih usai disuntik vaksin Moderna.
Bahkan, ada juga orang yang tidak merasakan efek samping sama sekali pasca disuntik vaksin Covid-19 Moderna. "Kan biasa efek samping orang berbeda-beda responsnya ya, tapi ada juga yang tidak merasakan ada efek samping," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/8/2021).
Ia mengatakan, untuk mengatasi efek samping pasca-penyuntikan vaksin Covid-19 Moderna, penerima vaksin biasanya dibekali dengan obat penurun panas.
Hal serupa juga sudah diterapkan kepada mereka yang menerima vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca. "(Moderna) Biasanya sama seperti AstraZeneca, dibekali obat penurun panas," kata Nadia.
Nadia menambahkan, apabila efek samping parah yang dirasakan usai disuntik vaksin Covid-19 Moderna tetap berlanjut setelah istirahat dan minum obat, sebaiknya segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Reaksi vaksin mRNA
Sementara itu, ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasan mengapa efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibandingkan vaksin lain. Penjelasan itu ia unggah di laman Facebook miliknya pada 18 Agustus 2021.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Tonang pada Minggu (22/8/2021) untuk mengutip unggahannya di Facebook. Berikut penyebab efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibanding produk lain, menurut Tonang
Tonang menjelaskan, setelah vaksin mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh adalah segera menangkap vaksin dengan menggunakan sel-sel otot.
"Oleh sel otot, 'resep' dari vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot," jelas Tonang. "Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi," lanjut Tonang.
Menurut Tonang, karena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu. "Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri," jelas Tonang.
Ia mengatakan, efek samping vaksin Covid-19 Moderna tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara. Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih.
Setelah itu, tubuh akan memulai proses pembentukan antibodi. "Masyarakat umum mulai banyak yang mendapatkan vaksinasi Moderna. Wajar bila hampir semua merasakan peradangan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini," jelas Tonang.
Demikianlah alasan efek samping vaksin Covid-19 Moderna lebih terasa dibandingkan produk lain. Namun jangan khawatir, efek samping vaksin Covid-19 Moderna maupun produk lain hanya bersifat sementara.
(*)