Di pinggir jalan Kabul pada hari Minggu, para pedagang melakukan penjualan cepat bendera Taliban, spanduk putih bertuliskan proklamasi keimanan seorang Muslim dan nama resmi rezim, "Imarah Islam Afghanistan".
"Tujuan kami adalah untuk menyebarkan bendera Imarah Islam di seluruh Afghanistan, bukan bendera tiga warna," kata pedagang Ahmad Shakib, yang belajar ekonomi di universitas.
Di tengah keputusasaan dan ketakutan yang dipicu oleh pengambilalihan Taliban, bendera lama telah menjadi semacam simbol pembangkangan bagi banyak orang Afghanistan.
Mereka melakukannya dalam protes skala kecil yang diadakan dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari kemerdekaan Afghanistan pekan lalu, sekelompok orang mengibarkan bendera nasional Afghanistan di Kabul dan beberapa daerah pinggiran kota untuk merayakannya, terkadang mereka berpapasan dengan patroli Taliban.
Sehari sebelumnya, pejuang Taliban menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan puluhan orang di kota timur Jalalabad yang memprotes penghapusan bendera nasional, menurut media setempat.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar