Gridhot.ID - Pemerintah kini sedang menggalakkan program vaksinasi covid-19.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, bahkan dilaporkan vaksinasi mandiri sudah siap diedarkan di tahun 2022 mendatang.
Vaksin dosis ketiga atau booster juga menjadi cara agar Indonesia lebih aman dari covid-19.
Kini dikutip Gridhot dari Kontan, sejumlah pejabat mengaku telah mendapatkan vaksinasi virus corona (Covid-19) dosis ketiga atau booster.
Hal itu diungkapkan di tengah peninjauan vaksinasi pelajar oleh Presiden Joko Widodo di Samarinda, Kalimantan Timur.
Kabar tersebut terungkap saat Jokowi tengah melakukan perbincangan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, Gubernur Kalimantan Timur Irsan Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT KIW untuk D3 dan S1, Berikut Syarat dan Link Pendaftarannya
Pada pembicaraaan tersebut, sejumlah pejabat menyebut mendapat booster vaksin nusantara. Vaksin yang diinisiasi bekas Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu sebenarnya masih dalam tahap pengujian.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, baru akan mencoba penyuntikan vaksin nusantara tersebut.
Sementara, Gubernur Kaltim Isran Noor, Menhan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku telah menerima vaksin booster.
"Gak ngajak-ngajak kita ya," kelakar Jokowi saat mendengar hal tersebut dalam percakapan yang sempat ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/8).
Hanya saja booster yang diterima berbeda-beda. Panglima TNI dan Prabowo mendapatkan booster vaksin nusantara yang dikembangkan dokter Terawan, sementara Isran Noor menggunakan Moderna.
"Saya sudah booster, cuma Moderna," ungkap Isran.
Sementara itu, Jokowi mengaku belum mendapatkan booster vaksin Covid-19. Kepala Negara Republik Indonesia itu masih menunggu, dikarenakan booster diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Sebagai informasi, saat Indonesia masih menggenjot angka vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, hingga saat ini sebanyak 58,46 juta orang mendapat vaksinasi dosis pertama dari target 208,26 juta.
(*)