Sebelum Taliban mengambi lalih kekuasaan, Ghafari merupakan wali kota Maidan Shahr yang berada di barat Kabul, tempat di mana dukungan untuk Taliban tersebar luas.
Dilansir India Today, ia adalah wali kota wanita yang pertama di Afghanistan dan merupakan yang termuda.
Ghafari resmi menjadi wali kota saat ia berusia 26 tahun pada 2018 lalu.
Di hari pertama Ghafari menjadi wali kota, kantornya dikerumuni oleh orang-orang yang marah.
Tak hanya itu, ayahnya ditembak mati militan di depan rumahnya pada 5 November 2020 lalu.
Kala itu, Ghafari mengatakan sang ayah dibunuh karena Taliban tidak menginginkan dirinya berada di Maidan Shahr.
"(Pelaku) itu adalah Taliban. Mereka tidak menginginkan saya berada di Maidan Shahr. Itu sebabnya mereka membunuh ayah saya," katanya kala itu.
Pada 2020 lalu, ia terpilih sebagai Wanita Pemberani oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Tak hanya itu, ia juga terdaftar dalam 100 wanita inspiratif dan berpengaruh dari seluruh dunia di tahun 2019 oleh BBC.
Zarifa Ghafari menganggap semua orang Afghanistan sama-sama bertanggung jawab atas kembalinya Taliban karena "tidak pernah kompak menyuarakan suara mereka" melawan terorisme.
Source | : | Kompas TV,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar