Gridhot.ID - Kondisi di Afghanistan kini memang makin rumit.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Afghanistan kini dikuasai Taliban hampir sepenuhnya.
Negara-negara sekutu langsung berusaha menyelamatkan dokumen penting mereka yang masih ada di negara tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pasukan Amerika Serikat (AS) menghancurkan pangkalan CIA di luar bandara Kabul merupakan yang terakhir di Afghanistan, pada Kamis (26/8/2921), untuk menjaga peralatan dan informasi sensitif dari Taliban.
Pembongkaran yang terkendali dilakukan dengan meledakkan “Pangkalan Elang” AS, di bekas pabrik batu bata yang diubah menjadi fasilitas yang digunakan untuk melatih pasukan kontra-terorisme badan intelijen Afghanistan.
Ketika pemerintah Afghanistan runtuh setelah kemajuan Taliban di seluruh negeri itu, pasukan di “Pangkalan Elang” adalah beberapa dari pejabat yang tersisa yang melanjutkan upaya mereka memerangi pemberontak.
Baca Juga: Kena Gugat Rp 10,7 Miliar, Tina Toon Bongkar Perannya di Kasus Hak Cipta Lagu Bintang
Mantan perwira CIA Mick Mulroy, yang bertugas di Afghanistan, memuji unit tersebut saat berbicara dengan The Times.
"Mereka adalah unit yang luar biasa," katanya. Menurutnya, unit itu adalah salah satu cara utama yang digunakan pemerintah Afghanistan, untuk menahan Taliban selama 20 tahun terakhir. Mereka adalah yang terakhir berperang, dan mereka memakan banyak korban."
Menurut The Times, penduduk lokal Afghanistan tidak tahu banyak tentang fasilitas itu.
Pangkalan rahasia itu dibentengi dengan tembok setinggi 10 kaki, dan gerbang logam tebal yang membuka dan menutup dengan cepat, untuk mengizinkan kendaraan masuk ke dalam perimeter.