Pada saat itu, sebuah kantor berita yang dikelola negara mendesak pemerintah Turki untuk mengambil tindakan terhadap “invasi budaya ” K-Pop, yang mereka klaim secara khusus menargetkan kaum muda dari latar belakang konservatif.
Sekarang, Kementerian Keluarga dan Layanan Sosial sedang melakukan penelitian terhadap K-Pop untuk menentukan apakah itu merupakan konten online berbahaya yang dapat berdampak negatif bagi kaum muda.
Sebagai bagian dari penyelidikan ini, pemerintah memantau platform media sosial, termasuk Twitter dan YouTube.
"Band pop Korea membangkitkan kekaguman secara global dengan gambar dan gaya musik mereka yang berbeda dengan menggunakan media sosial secara efektif," ungkap salah satu pejabat di Turki kepada surat kabar Hürriyet.
Menurut data Twitter, Turki memiliki volume Tweet terkait K-Pop ke-19 tertinggi di dunia tahun lalu.
Tentu saja, banyak orang menanggapi klaim terhadap K-Pop dengan menyangkal bahwa genre itu berbahaya bagi anak muda.
Sementara itu, penggemar K-Pop di Turki telah lama menentang sentimen anti-K-Pop dalam wawancara dengan media.
Source | : | Tribunseleb,Koreaboo |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar