Su Tzu-Yun, Direktur Divisi Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Taiwan di Institut Pertahanan Nasional dan Penelitian Strategis mengakui Beijing menganggap yurisdiksi maritim China mencakup lebih dari sekadar perairannya sendiri.
Su mengklaim ini juga akan mencakup 12 mil laut laut di sekitar terumbu buatan di Laut Cina Selatan.
Su mengklaim ini memberi Beijing alasan untuk menanggapi latihan navigasi yang dilakukan oleh negara lain.
Beberapa waktu lalu, China mengklaim 90% wilayah Laut China Selatan.
Namun klaimwilayahitu tumpang tindih dengan klaim Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan.
Menurut Taipei Times, peraturan baru China untuk meningkatkan regulasi pada kapal asing menciptakan ketakutan akan "bom waktu" untuk konflik di Laut China Selatan.
Undang-undang baru itu muncul sebulan setelahChina mengecam penjualan senjata senilai 750 juta Dollar AS antara Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.
Penjualan senjata AS-Taiwan yang baru mencakup 40 unit artileri self-propelled.
Tapi Kementerian luar negeri China percaya sikap AS itu malah akan menyebabkan kerusakan serius pada hubungan China-AS.(*)