Kemarin, perban yang melekat pada mata kanan AP sudah dilepas. Namun, terlihat betul, gadis kecil itu masih kesakitan.
Bayu mengatakan, keponakanya masih susah untuk tidur karena matanya yang masih sakit. AP rencananya akan menjalani operasi, Senin (6/9) ini untuk memulihkan kondisinya. "Besok dioperasi," ujarnya.
Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan, pihaknya terus menyelidiki kasus KDRT ini, termasuk dugaan pesugihan dan praktik ilmu hitam yang dilakukan para pelaku sehingga menganiaya korban yang tak lain anak kandung mereka.
Sejauh ini, proses penyelidikan telah memeriksa empat orang saksi. Para saksi merupakan orang yang berada di lokasi kejadian.
Menurut Kapolres, kedua orang tua korban yang menjadi pelaku telah dilakukan observasi di RS Dadi Makassar.
”Dua orang pelaku sementara dilakukan pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Dadi, sementara dua orang pelaku lainnya, kakek dan pamannya sudah diamankan di Polres Gowa," jelasnya.
Kapolres mengatakan, polisi juga akan menyelidiki kematian kakak AP yang juga diduga tewas karena ulah kedua orang tuanya.
"Terkait kematian kakak korban, kami tahu karena kejadiannya ini berselang sehari dengan kematian kakak korban. Untuk penyebab diketahui, kami dalami karena kami masih fokus dulu terhadap kasus korban anak usia 6 ini," ujar Kapolres. Selain itu, polisi juga akan berkoordinasi dan melibatkan pihak depertemen agama dan tokoh masyarakat terkait dugaan pesugihan tersebut.
Terapi
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, mengaku tak mengira ada orang tua yang bertindak kejam kepada anaknya sendiri. "Allah, Allah, Allah, astagfirullah, ini musibah, " kata Cholil Nafis kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).