Graham mengatakan AS tidak punya pilihan, selain melakukannya.
"Kita harus melakukannya karena ancaman teroris begitu besar," bantah senator Partai Republik itu.
Seraya ia juga menambahkan bahwa Afghanistan bisa menjadi hotspot bagi "ekstremisme Islam," serta menjadi tempat yang aman bagi teroris al-Qaeda.
Menurut Graham, kekhawatiran tentang proliferasi teroris adalah alasan utama AS mengirim pasukan "kembali" ke Irak, di mana "5000 tentara AS" saat ini ditempatkan.
Menurut BBC, saat ini ada sekitar 2.500 tentara AS di Irak untuk membantu pasukan lokal mengusir ancaman yang ditimbulkan oleh Negara Islam (IS).
Presiden Biden mengumumkan bahwa, pada akhir tahun ini, pasukan AS akan mengakhiri misi pelatihan mereka di Irak.
Pernyataan itu muncul setelah Biden mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Gedung Putih pada Juli.
Graham mengatakan bahwa AS memiliki pilihan yang sangat sedikit mengenai bagaimana menghadapi situasi saat ini di Afghanistan.
"Ini solusi saya: Amerika tolong dukung perlawanan di lembah Panjshir. Dari sana, Taliban tidak akan bisa menguasai Afghanistan sepenuhnya," katanya.