Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kudetanya Sempat Sampai Bikin PBB Jiper, Pimpinan Junta Militer Myanmar Akhirnya Turunkkan Tensi Ketegangan Konflik, Kabulkan Genjatan Senjata Demi Hal Ini

Nicolaus - Rabu, 08 September 2021 | 13:13
Amerika Mulai Bergerak, Dua Tokoh Junta Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi
Xinhua

Amerika Mulai Bergerak, Dua Tokoh Junta Militer Myanmar Dijatuhi Sanksi

Gridhot.ID -Myanmar belakangan tahun ini sempat menjadi sorotan internasional karena konflik kudeta Junta Militer.

Ketegangan konflik ini pun masih terasasejak kekuasaan Myanmar diambil alih militer.

Namun, Myanmar mulai menemukan titik terang di tengah panasnya konflik.

Saat ini, pemimpin militer Myanmar akhirnya menyetujui permintaan ASEAN untuk melakukan gencatan senjata sampai akhir tahun demi kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Sudah Punya Rumah 4 Lantai, Sensen Kini Bicara Soal Pernikahaan, Ini Kriteria Calon Istri yang Diinginkan Asisten Raffi Ahmad

Dilansir Sosok.ID dariReuters, utusan ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof, mengusulkan gencatan senjata dalam konferensi video pada hari Senin (6/9) dengan Menteri Luar Negeri Wunna Maung Lwin, dan militer telah menerimanya.

"Ini bukan gencatan senjata politik. Ini adalah gencatan senjata untuk memastikan keselamatan. Mereka tidak memiliki perbedaan pendapat dengan apa yang saya katakan," kata Erywan.

Selain itu, Erywan menyebutkan bahwa negara-negara ASEAN mitra dialog telah menjanjikan bantuan sebesar US$8 juta untuk Myanmar.

Baca Juga: 'Cici Cuma Minjem!' Keluarga Alvin Faiz Tak Terima Dituding Zalimi Anak Larissa Chou Setelah Rebut Mobil Hadiah dari Ustaz Arifin Ilham

Hanya saja kapan gencatan senjata akan berlaku saat ini masih belum diumumkan.

Begitu pula kapan bantuan kemanusiaan yang dijanjikan akan mulai didistribusikan.

Tidak hanya berkomunikasi denganpihak militer, Erywan juga melaporkan telah menyampaikan proposalnya secara tidak langsung kepada partai-partai yang menentang kekuasaan militer.

Baca Juga: Pegang Saham Holywings, Nikita Mirzani Kasihan dengan Sosok-sosok Ini Restorannya Ditutup Tiga Hari Gara-gara Langgar PPKM

Dengan adanya gencatan senjata kali ini diharapkan bisa menjadi titik terang menuju perdamaian, termasuk menuju pemilu ulang yang dijanjikan pihak militer.

Akan tetapi gencatan senjata ini juga dipandang berbahaya.

Aktivis pro-demokrasi Myanmar Thinzar ShunLei Yi mengatakan bahwa gencatan senjata justru akan memberi lebih banyak waktu bagi militer Myanmar untuk memperkuat persenjataannya.

Sementara itu, Erywan mengatakan dia masih bernegosiasi dengan militer mengenai persyaratan kunjungan yang diharapkan bisa terjadi sebelum Oktober.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Mita The Virgin? Sudah Jarang Nampang di TV Penampilan Terbarunya Bikin Orang Kaget, Sekarang Berambut Panjang dan Makin Feminim

Salah satu misinya adalah bertemu dengan pemimpin Myanmar sebelumnya, Aung San Suu Kyi.

Sebelum itu terjadi, Erywan akan memastikan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan lancar tanpa ada gangguan keamanan sedikit pun.

"Yang kami fokuskan sekarang adalah agar semua pihak menghentikan kekerasan, terutama yang berkaitan dengan distribusi bantuan kemanusiaan," ungkapnya.

Sejak kudeta terjadi awal Februari lalu, ASEAN telah berusaha untuk mengakhiri kekerasan di mana ratusan orang tewas di Myanmar.

Berbagai dialog telah dilakukan demi menemukan titik tengah.(*)

Baca Juga: Terakhir Hari Ini! Buruan Cek 12 Lowongan Kerja DTO Kemenkes untuk Lulusan S1, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Source :ReutersSosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x