Gridhot.ID - Myanmar belakangan tahun ini sempat menjadi sorotan internasional karena konflik kudeta Junta Militer.
Ketegangan konflik ini pun masih terasa sejak kekuasaan Myanmar diambil alih militer.
Saat ini, pemimpin militer Myanmar akhirnya menyetujui permintaan ASEAN untuk melakukan gencatan senjata sampai akhir tahun demi kelancaran distribusi bantuan kemanusiaan.
Dilansir Sosok.ID dari Reuters, utusan ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof, mengusulkan gencatan senjata dalam konferensi video pada hari Senin (6/9) dengan Menteri Luar Negeri Wunna Maung Lwin, dan militer telah menerimanya.
"Ini bukan gencatan senjata politik. Ini adalah gencatan senjata untuk memastikan keselamatan. Mereka tidak memiliki perbedaan pendapat dengan apa yang saya katakan," kata Erywan.
Kini, dikira kondisi negara itu sudah tenang, terlihat antrean panjang terbentuk di supermarket dan pom bensin di Yangon pada Selasa (7/9/2021).
Ternyata antrean itu terjadi tak lama setelah pemerintah bayangan Myanmar mendeklarasikan "perang defensif rakyat" melawan junta militer.
Komentar