Alumni Universitas Tehran ini dikenal sebagai sosok yang suka merekrut dan melatih militan untuk memerangi Taliban sejak 2019.
Ketika Taliban kalah pada saat itu, Salima diangkat sebagai Gubernur pada tahun 2018.
Ia bahkan menjadi salah satu perempuan yang berperan dalam politik Afghanistan yang didominasi oleh pria.
“Kadang-kadang saya di kantor di Charkint, dan di lain waktu saya harus mengambil senjata dan bergabung dalam pertempuran,” katanya dikutip dari The Guardian.
Tidak hanya mengatur birokrasi sehari-hari saat menjadi gubernur, saat ini Salima tetap mengatur operasi militer Afghanistan yang telah dikuasai Taliban.
“Jika kita tidak berjuang sekarang melawan ideologi ekstremis dan kelompok-kelompok yang memaksa mereka pada kita, kita akan kehilangan kesempatan untuk mengalahkan mereka. Mereka akan berhasil. Mereka akan mencuci otak masyarakat untuk menerima agenda mereka,” ujarnya memperingatkan.
Saat banyak para pemimpin politik Afghanistan yang kabur karena Taliban berhasil menguasai Kabul, Salima Mazari tetap bertahan hingga distriknya jatuh ke tangan Taliban.
Kawan Puan, sosok Salima Mazari berhasil menunjukkan bahwa pemimpin perempuan yang memiliki nilai teguh kebaikan tidak egois dan justru memiliki empati.
Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul Salima Mazari, Gubernur Perempuan Afghanistan yang Ditangkap Taliban.(*)