Setelah tes darah, ia didiagnosis dengan virus Nipah dan meninggal pada hari Minggu
Pejabat menggunakan pelacakan kontak, karantina, dan rawat inap pada 188 orang yang telah melakukan kontak dengan remaja tersebut untuk mencegah penyebaran wabah yang lebih luas.
“Ini adalah salah satu virus yang benar-benar perlu kita perhatikan,” jelas John Lednicky, seorang profesor peneliti di departemen Kesehatan Lingkungan dan Global Universitas Florida, mengatakan kepada USA Today.
Kemunculan kembali virus Nipah semakin memperumit masalah di negara yang sudah bergulat dengan dampak Covid-19, di mana lebih dari 30.000 kasus Covid-19 baru dilaporkan pada hari Senin.
Baca Juga: Foto Pakai Seragam TNI, Arya Saloka Dipuji Tampan, Pemeran Aldebaran Ungkap Hal Ini
Apa itu virus Nipah?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Virus Nipah pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada 1999 setelah banyak hewan babi dan manusia jatuh sakit.
Sejauh ini, Nipah merupakan satu-satunya wabah yang hanya terjadi di Asia.
Virus ini diklasifikasikan sebagai virus zoonosis yang awalnya menyebar dari hewan ke manusia. Virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi dan secara langsung di antara orang-orang.
Source | : | USA Today,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar