Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapal Perang China Sembarangan Nyelonong di Laut Natuna Utara Sampai Buat Nelayan Takut, Begini Sikap TNI AL Lawan Kelakuan Prajurit Tiongkok

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 16 September 2021 | 19:00
Ilustrasi Perairan Natuna
Tangkap layar kanal Youtube Sekretariat Presiden

Ilustrasi Perairan Natuna

Gridhot.ID - China kini mulai senggol Indonesia untuk masalah klaim wilayah lautan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.ID, kapal perang China nampak sudah berani mondar-mandir di wilayah Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.

Hal ini tentu saja merupakan pelanggaran wilayah luar biasa.

Baca Juga: Denny Darko Yakin Tahun Depan Lesti Kejora Sudah Miliki Anak, Rizky Billar Bungkam Mulut Orang-orang yang Katai Istrinya Hamil Duluan Pakai Fakta Mengejutkan Ini

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut tak menoleransi pelanggaran kapal perang China yang melakukan aktivitas di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin.

"TNI AL tidak menoleransi segala bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laode Muhammad kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Laode menjelaskan, Laut Natuna Utara merupakan wilayah operasi prioritas TNI AL, dalam hal ini Koarmada I.

Baca Juga: Perang Dunia Bisa Terjadi Sekejap Mata, Adik Kim Jong Un dengan Santainya Katai Presiden Korea Selatan Bodoh Gara-gara Masalah Ini

Di lokasi ini setidaknya terdapat empat kapal perang Republik Indonesia untuk melaksanakan penegakan kedaulatan dan hukum di Laut Natuna Utara.

Ia menegaskan, klaim sepihak China atas sebagian besar Laut Cina Selatan, tidak termasuk Laut Natuna Utara, yang melibatkan Filipina dan Vietnam, di mana posisi Indonesia sampai saat ini tidak termasuk dalam negara yang mengklaim non claimant state (negara bukan penggugat).

"Di sisi lain Indonesia masih belum ada kesepakatan dengan Vietnam terkait batas Zona Ekonomi Eksklusif di Laut Natuna Utara," kata dia.

Ia mengatakan, kedua hal tersebut memberikan dampak pada intensitas kehadiran kekuatan Angkatan Laut maupun Coast Guard negara asing yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut.

Baca Juga: Hiraukan Label 'Predator' hingga Kebal Petisi Boikot, Saipul Jamil Kini Ngaku Sedang Kebanjiran Job, Indah Sari: Alhamdulillah dari Kementerian Juga Ada

Untuk itu, ia menegaskan, sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas mendukung kebijakan pemerintah, dalam hal pelaksanaan hak berdaulat dan melindungi segenap kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Sesuai ketentuan perundang-undangan nasional dan hukum internasional yang berlaku atau telah diratifikasi," kata dia.

Dikutip dari Kompas.id, sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan berpapasan dengan enam kapal China, salah satunya destroyed Kunming-172, di Laut Natuna Utara, Senin (13/9/2021).

Kehadiran kapal perang China itu membuat nelayan lokal takut melaut.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri, Rabu (15/9/2021), menunjukkan sejumlah video yang diambil nelayan pada koordinat 6.17237 Lintang Utara dan 109.01578 Bujur Timur.

Baca Juga: Tak Lulus SMP, Zaskia Gotik Ceritakan Perjuangannya Mencari Nafkah untuk Keluarga, Nyanyi dari Pangung ke Panggung Cuma Dibayar Segini

Dalam video itu terlihat enam kapal China berada di ZEE Indonesia. Adapun yang terlihat kapal destroyed Kunmimg-172.

"Nelayan merasa takut gara-gara ada mereka di sana, apalagi itu kapal perang. Kami ingin pemerintah ada perhatian soal ini supaya nelayan merasa aman saat mencari ikan," kata dia, dikutip dari Kompas.id, Kamis.

(*)

Source :Kompas.com kompas.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x